Langsung ke konten utama

Analisis Standar Manajemen Mutu

Sistem Manajemen Mutu
Menurut gasperz, manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur yang didokumentasikan untuk menjamin kesesuaian produk dan proses-proses terhadap persyaratan atau standar tertentu. Karakteristik dari sistem manajemen mutu adalah sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivotas-aktivitas dalam organisasi, sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan kesalah sehingga bersifat prokatif, bukan pada deteksi kesalahan yang reaktif.


Tahap-Tahap Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Tahap perancangan merupakan langkah awal yang harus dilakukan perusahaan dengan menetapkan tujuan perusahaan. Langkah-langkah tersebut yaitu pembentukan visi dan misi, pembentukan tim mediator, pemetaan proses didalam perusahaan, menentukan gap yang terjadi antara kondisi perusahaan sebelum dan sesusdah diterapkan ISO 9001:2008.

Tahap pelaksaanaan merupakan tahan yang dilakukan rancangan yang telah dibuat dengan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan rancangan tersebut. Langkah-langkah tersebut yaitu mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan, menempatkan penanggung jawab, dan membuat jadwal lengkap untuk tindakan yang dilakukan.

Tahap Penilaian merupakan tahap dilakukannya penilaian internal. Audit merupakan dasar utama dalam menilai kinerja sistem manajemen mutu yang dilaksanakan efektif dan sesuai dengan persyaratan standar. Audit dapat berbentuk audit mutu internal atau eksternal.


Definisi ISO
ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa yunani yang berarti “sama”. ISO merupakan organisasi yang mengembangkan standar baru pada produk maupun layanan. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional. 

Menurut Charles A. Cianfrani, manfaat penerapan ISO adalah membuat sistem kerja menjadi standar kerja yang terdokumentasi, sistem manajemen mutu dan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan, kejelasan hubungan antara bagian yang terlibat dalam melaksanakan suatu pekerjaan, kepercayaan manajemen meningkat, mengarahkan karyawan agar berwawasan mutu dalam memenuhi permintaan pelanggan, dan memberikan standarisasi berbagai kebijakan dan prosedur operasi yang berlaku di organisasi.

Elemen-elemen persyaratan (klausul) dalam standar ISO 9001:2008 adalah fokus pelanggan, kepemimpinan, partisipasi karyawan, pendekatan proses, pendekatan sistem, perbaikan terus menerus, pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan.


Pembahasan:
PT Teno Tract Indonesia merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pemasangan tiang pancang (pile). Tujuan dari PT Teno Track Indonesia didirikan adalah untuk mengaplikasi sistem pemasangan tiang pancang yang tidak meyebabkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Sistem yang digunakan adalah dengan cara menggunakan sistem injeksi. PT Teno Track Indonesia ingin menerapkan ISO 9001:2008 sebagai sistem manajemen mutu untuk layanan. Penerapan standar mutu tersebut dilakukan karena terdapat peraturan daerah kota surabaya bahwa yang yang bekerja sama dengan pemerintah harus memiliki sertifikasi. Penerapan standar mutu tersebut juga digunakan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan dan melakukan perbaikan terhadap sistem manajemen yang ada di perusahaan. Sistem manajemen mutu yang sedang dilakukan saat ini belum memenuhi standar setelah dilakukan penilaian sistem manajemen mutu perusahaan berdasarkan ISO 9001:2008.

Berikut adalah hasil dan pembahasan dari jurnal yang dapat diketahui:
Pada tahap perancangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi atau keadaan sistem manajemen perusahaan yang sedang berjalan saat ini yaitu dengan cara melakukan pemetaan awal. Hasil dari pemetaan awal adalah sebesar 48% sistem manajemen mutu perusahaan belum memenuhi persyaratan sesuai dengan standar ISO 9001:2008/

Pada tahap review prosedur dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan, dengan mengadakan rapat pembahasan prosedur yang telah dibuat dengan semua bagian yang terkait untuk memastikan kesesuaian prosedur dengan realita. Sistem manajemen mutu diterapkan apabila semua prosedur telah direview dan sudah melakukan revisi apabila terjadi ketidaksesuaian. Ketidaksesuaian yang terjadi setelah penerapan dimulai maka perubahan ketidaksesuaian tersebut harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Penerapan sistem manajemen mutu dilakukan ± satu bulan dan kemudian dilakukan penilaian akhir untuk mengetahui pencapaian keberhasilan sistem manajemen mutu yang telah dirancang. Ketidaksesuaian terjadi karena belum dilakukannya tinjauan manajemen dan audit mutu internal tetapi telah memliki prosedur kerja.

Pada tahap penerapan sistem mutu dilakukan setelah perbaikan dokumentasi selesai dilakukan karena pada tahap mereview prosedur masih terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak sesuai dan harus diperbaiki. Hasil dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adalah PT Teno Tract telah memenuhi persyaratan pada setiap klausul.


Pada tahap pemetaan akhir merupakan tahap penilaian akhir terhadap telah diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di PT. Teno Tract Indonesia. Hasil pemetaan akhir menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemenuhan terhadap persyaratan (klausul) ISO 9001:2008 sebesar 87,87%. Ketidaksesuaian yang terjadi adalah sebesar 12,13%. Hal tersebut dikarenakan belum dilakukannya audit mutu internal dan tinjauan manajemen, tetapi telah ditetapkan prosedur yang digunakan.


sumber jurnal:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol dan Istilah Pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

A.            HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Hak Kekayaan Intelektual, disingkat "HKI" atau akronim "HaKI", adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia pada intinya HKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Sistem HKI merupakan hak privat ( private rights ). Disinilah ciri khas HKI. Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftar karya intelektual atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI ( inventor , pencipta, pendesain, dan sebagainya) tidak lain dimaksud sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut mengembangkan lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepe

Review Jurnal Internasional

REVIEW JURNAL Improving production planning through finite-capacity MRP (Peningkatan Perencanaan Produksi melalui Kapasitas Terbatas MRP) Tommaso Rossi, Rossella Pozzi, Margherita Pero and Roberto Cigolini School of Industrial Engineering, Carlo Cattaneo – LIUC University, Castellanza, Italy; Department of Management, Economics and Industrial Engineering (DIG), Politecnico di Milano, Milano, Italy (Received 5 October 2015; accepted 6 April 2016) 1. Pendahuluan Peneliti dalam melakukan penelitkan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang mengapa melakukan penelitian ini. Peneliti menemukan bahwa beberapa tahun yang lalu, hampir 75% dari perusahaan manufaktur menggunakan MRP sebagai metode utama untuk pembuatan perencanaan material. Bahkan saat ini, MRP adalah alat up-to-date yang banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur berkat kemampuannya beradaptasi untuk fluktuasi permintaan dinamis serta kemampuannya untuk menentukan terlebih dahulu apa dan berapa banyak memesan p

Tulisan 1 : Kerajaan Larantuka

Kerajaan Larantuka termasuk kerajaan yang tua, berusia sekitar 700-an tahun. Sebuah sistem pemerintahan konon mulai dikenal masyarakat Larantuka sejak abad ke-13. Sistem pemerintahan ini berada di bawah tampuk kepemimpinan seorang raja. Pengaruh Majapahit tampak dalam susunan pemerintahan yang menyerupai struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Jawa teristimewa Mojopahit, terdiri dari Raja, Pou Suku Lema dan Kakang Lewo Pulo . Raja adalah pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi berintikan kekuasaan adat. Pou Suku Lema merupakan pou atau pu atau “Empu” yang lima. Pou merupakan dewan mahkota yang memegang peranan sebagai penasehat Raja, sekaligus menjalankan tugas-tugas eksekutif dan legislatif. Kakang merupakan raja-raja kecil, memerintahkan kekakangan masing-masing yang bersifat otonom. Ini diperkuat catatan sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Saat itu, Larantuka diyakini sebagai salah satu wilayah kerajaan yang berhasil ditaklukkan serdadu Majapahit yang dipimpin Patih